Jurto(Juru photo):"Ok, ntar duluuu..aku shoot dulu wajahku,..hmmm"
Pagi hari, pukul 9:30 waktu Ruwais
Angin masih berhembus kencang jumat pagi tanggal 13 February 2009, tidak ada sedikit kemungkinanpun untuk bisa terbang dgn kecepatan angin 27 km/jam saat itu. Semua rekan2 yg ingin melihat terbang perdana (Maiden Flight) sudah di hubungi untuk berkumpul di Mabes villa F-172. Toni dan Haikal dah berkumpul lebih awal, mereka (kebetulan) dijemput dan "nginap" (tak sengaja) di Mabes tadi malam. Menteri sosial juga telah hadir, Pak Rosili nyusul belakangan. Setelah beremb
uk tentang keaadan cuaca saat itu, akhirnya diputuskan untuk melihat langsung kelapangan, Ghayati Airport, 12 kilo meter dari Ruwais.
Tiga tranportasi bergerak menuju sasaran pertama yaitu kamp kosentrasi Guantanamo "Royal" Inc. untuk menciduk beberapa orang yg ada di tempat tersebut. Mereka adalah anak-anak baru yg di"jeblos"kan dgn sengaja di kamp tersebut dgn mendapat bayaran perorangnya 3 ribuan dirham.
Jam dah menunjukkan pukul 10an pagi, tapi angin masih saja menunjukkan tanda-tanda tdk akan berhenti bertiup kurang dari 20 km/jam, kibasan bendera dan umbul2 yg dipasang didepan kamp tersebut terdengar mengepak-ngepak sangat kuat. Daun2 pohon korma berayun kekiri dan kekanan menimbulkan desahan yg mendengung. Kepungan pasir halus tampak bergulung-gulung ketika mo
bil2 memasuki jalan kecil menuju kamp tersebut. Tampak orang2 bawang tetangga sebelahan semua menutupi wajah mereka dgn kain yg digulung melingkar diatas kepala mereka hingga menutupi wajah. Udara lagi tdk bersahabat, tapi biarpun demikian semua yg ada memutuskan untuk tetap melihat lokasi terbang walaupun nantinya diputuskan untuk tdk terbang.
Tiga mobil yg ditumpangi para "antusias pengembira" telah meluncur menuju airport yg berdekatan dgn sirkit balap onta serta pertenakan kuda milik orang2 arab badui. Paling depan adalah mobil sang penerbang ditemani Junior Pilot, Muhammad assya'rawi yg tdk lain adalah putra penerbang sendiri. Dikarenakan cuaca yg tdk bersahabat, penerbangan pagi itu akhirnya dibatalkan guna menghindari "may day" yg berujung nyungsepnya kapal terbang dipasir, who knows". Penerbangan akan dilakukan sore hari jika udara menunjukkan persahabatan dan laik terbang.
Tiga tranportasi bergerak menuju sasaran pertama yaitu kamp kosentrasi Guantanamo "Royal" Inc. untuk menciduk beberapa orang yg ada di tempat tersebut. Mereka adalah anak-anak baru yg di"jeblos"kan dgn sengaja di kamp tersebut dgn mendapat bayaran perorangnya 3 ribuan dirham.
Jam dah menunjukkan pukul 10an pagi, tapi angin masih saja menunjukkan tanda-tanda tdk akan berhenti bertiup kurang dari 20 km/jam, kibasan bendera dan umbul2 yg dipasang didepan kamp tersebut terdengar mengepak-ngepak sangat kuat. Daun2 pohon korma berayun kekiri dan kekanan menimbulkan desahan yg mendengung. Kepungan pasir halus tampak bergulung-gulung ketika mo
Tiga mobil yg ditumpangi para "antusias pengembira" telah meluncur menuju airport yg berdekatan dgn sirkit balap onta serta pertenakan kuda milik orang2 arab badui. Paling depan adalah mobil sang penerbang ditemani Junior Pilot, Muhammad assya'rawi yg tdk lain adalah putra penerbang sendiri. Dikarenakan cuaca yg tdk bersahabat, penerbangan pagi itu akhirnya dibatalkan guna menghindari "may day" yg berujung nyungsepnya kapal terbang dipasir, who knows". Penerbangan akan dilakukan sore hari jika udara menunjukkan persahabatan dan laik terbang.
Sore hari, pukul 16:30 waktu Ghayati
Airport adalah landasan berpasir berbentuk jalan sepanjang 600 meter menuju ring balap onta, sebelah kanan kurang lebih seratusan meter adalah kadang-kandang onta serta kuda yg dibuat seadanya beratap daun korma.
Tdk jauh dari lapangan terbang banyak tiang-tiang tinggi listrik transmisi tegangan tinggi menuju ke arah kota Ghayati. Meski airport rada berpasir tetapi landasannya cukup rata dan cukup baik untuk pesawat ber-take-off ria tanpa hambatan.
Ada dua juru kamera yg dgn setia meliput detik demi detik peristiwa "maiden flight" ini dari awal. Mereka adalah para freelander Photographer yg bertugas di Guantanamo Kamp sejak beberapa bulanan lalu. Meski freelance tapi hasilnya...mak jang!! sooo..bbrriigght..
Papa "razi" untung Iyan gumilang adalah yg paling senior didunia "perjembretan" dibantu Papa "popay" Hai-kal hokaido assistant
No comments:
Post a Comment